Lulusan TI Banyak yang Mengecewakan

Banyak calon pelamar kerja di bidang teknologi informasi (TI) yang punya nilai akademis bagus. Namun anehnya, para pelamar ini banyak juga yang dianggap belum mampu menjawab kebutuhan perusahaan.

Fakta ini terungkap dalam ajang kesempatan pencarian kerja yang di gelar JobsDB Career Expo 2010 di Sasana Budaya Ganesha, Tamansari, Bandung.

"Banyak pelamar tidak seperti yang kita harapkan. Kita sering kecewa," ungkap Ahmad Bagus Santoso,
Human Resource Departement PT Indocyber Global Teknologi.

Dijelaskan oleh Bagus, demikian ia akrab disapa, kekecewaan perusahaan disebabkan banyaknya pencari kerja yang hanya bagus secara akademis. Namun saat diuji pengetahuan dasarnya, justru banyak yang tidak bisa.

"IPK (indeks prestasi)-nya tinggi, bagus secara kualifikasi. Tapi saat ditanya hal yang dasar, yang menurut kami mereka mengusainya, mereka tidak bisa. Dan banyak yang seperti ini," demikian katanya.

Dari hasil analisanya, faktor ini disebabkan mutu lulusan perguruan tinggi yang cenderung instan. Kurikulum yang ada di kampus sering kali tidak mengikuti kebutuhan industri, khususnya untuk bidang TI.

"Mungkin karena mereka sekarang cenderung instan, jadi saat ditanya hal yang sangat dasar mereka tidak bisa menjawabnya," lanjut Bagus.

Dalam pameran tenaga kerja kali ini, ada sekitar 70 perusahaan yang ikut serta. Pada hari pertama, ajang ini dihadiri oleh 5.000 pencari kerja. Ajang ini sendiri berlangsung di Bandung hingga Minggu (17/1/2010).

Kebun Teh

Bikers Keluhkan Aturan Menyalakan Lampu di Siang Hari

Jakarta - Aturan denda Rp 100 ribu bagi pengendara motor yang tidak menyalakan lampu di siang hari menuai protes. Selain bisa menjadi ajang pungli, menyalakan lampu juga membuat boros baterai aki. "Keberatan dong. Kalau lampu di siang hari terus menyala, bisa boros aki dong," kata seorang pengendara motor, Dedi Wijaya.

Aturan denda Rp 100 ribu atau pidana kurungan 15 hari ini tertuang dalam pasal 107 ayat (2) UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. "Semakin banyak aturan yang justru malah menjadi lahan pungli baru," terang rekan Deddy, Sandi. Deddy dan Sandi malah mempertanyakan keefektifan penerapan aturan tersebut dalam mengurangi jumlah angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor. "Kalau sudah nyalakan lampu, tapi pengendara motornya ngebut dan tidak hati-hati apa kecelakaan itu bisa terhindarkan?" tanya Sandi.

Meningkatkan Kesadaran tentang Pentingnya Data

Berikut ini saya memberikan pengertian Data, DATA adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan. Tapi banyak orang kurang sadar tentang pentingnya data, contohnya saja "Perubahan Iklim Global". Data - data geografi tentunya sangat penting baik saat ini maupun yang lalu guna memutuskan bagaimana kita menghadapi perubahan iklim, kapan dan dimana kira - kira satu bencana akan terjadi. Selain itu penghitungan jumlah kerugian dari satu bencana yang telah atau akan terjadi, diperlukan data geografi. Perubahan penggunaan tanah atau lahan merupakan salah satu indikator yang dapat dipakai untuk melakukan analisa perubahan iklim (terkait dengan jumlah karbon yang dihasilkan oleh aktifitas manusia). Analisa perubahan penggunaan lahan ini yang melibatkan data secara berulang.


Oleh karena itu masyarkat harus sadar tentang pentingnya Data, dan upaya yang harus dilakukan untuk menyadarkan kepada masyarakat tentang pentingnya Data adalah sebagai berikut :

1. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya data di setiap wilayah.

2. Membuat Undang - Undang tentang pentingnya data dan hukum yang mengatur tentang data.

3. Memberi tahu kepada masyarakat bahwa data sangat berguna dalam semua bidang.

Masalah Kependudukan

Saya melihat Penumpukan jumlah penduduk pada usia muda, yaitu usia 0 -4 tahun berjumlah 20985144 jiwa, usia 5-9 tahun sebesar 23223058 jiwa dan 10 -14 tahun 21428141 jiwa yang mana pada usia tersebut belum produktif masih tergantung pada orang-orang lain terutama keluarga.
Masalah-masalah yang dapat timbul akibat keadaan demikian adalah :
1) Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Banyaknya beban
tanggungan yang harus dipenuhi biaya hidupnya oleh sejumlah manusia
produktif yang lebih sedikit akan mengurangi pemenuhan kebutuhan ekonomi
dan hayat hidup.

2) Aspek pemenuhan gizi.
Kemampuan ekonomi yang kurang dapat pula berakibat pada pemenuhan
makanan yang dibutuhkan baik jumlah makanan (kuantitatif) sehingga dampak
lebih lanjut adalah adanya rawan atau kurang gizi (malnutrition). Pada gilirannya
nanti bila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0 -5 tahun). Akan
mengganggu perkembangan otak bahkan dapat terbelakang mental ( mental
retardation ). Ini berarti mengurangi mutu SDM masa yang akan datang.

3) Aspek Pendidikan
Pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga diperlukan dukungan
kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua. Apabila kemampuan ekonomi
kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar untuk dipenuhi yung
mengakibatkan pada kualitas pendidikan tersebut kurang.

4) Lapangan Kerja
Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif memerlukan persiapan
lapangan kerja masa mendatang yang lebih luas. Hal ini merupakan bom waktu
pencari kerja atau penyedia kerja. Apabila tidak dipersiapkan SDMnya dan
lapangan kerja akan berdampak lebih buruk pada semua aspek kehidupan.
Alternatif Pemecahan yang diperlukan :
(a) Pengendalian angka kelahiran melalui KB.
(b) Peningkatan masa pendidikan.
(c) Penundaaan usia perkawinan

Rencana Strategi Agar Menjadi Sarjana yang Berkualitas

Rencana atau strategi saya agar menjadi Sarjana yang berkualitas adalah sebagai berikut :
1. Berdoa
2. Belajar
3. Berusaha

Dan yang paling penting adalah jangan pernah cepat puas dengan ilmu yang telah diberikan Dosen di kampus, ilmu yang telah diberikan Dosen di kampus harus kita kembangkan lagi karena ilmu yang di berikan di kampus itu terbatas. Apa bila ingin menjadi Sarjana yang berkualitas maka kita harus mempunyai skill yang dapat kita gunakan di luar nanti atau di dunia pekerjaan agar kita tidak kalah dengan sarjana yang lain. Kita sebagai mahasiswa harus belajar dengan giat dan tekun walaupun akreditas jurusan kita itu turun, kalau kita bisa lulus dengan cepat dan bekerja di perusahaan yang terkenal otomatis kita juga bisa membantu jurusan kita meraih akreditas yang lebih baik lagi.

HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI)

Secara bertahap dan berkesinambungan telah diupayakan sosialisasi mengenai peran hak kekayaan intelektual di berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari seperti : kegiatan perindustrian dan perdagangan, investasi, kegiatan penelitian dan pengembangan, dan sebagainya. Berbagai lapisan masyarakat pun telah dilibatkan dalam kegiatan ini.

Tumbuhnya berbagai sentra hak kekayaan intelektual, klinik hak kekayaan intelektual, dan pusat hak kekayaan intelektual lain, baik yang dimotori oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan,Departemen Pendidikan Nasional, Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Perguruan-perguruan Tinggi dan cukup banyaknya permintaan dari masyarakat yang diajukan kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual menunjukan telah tumbuhnya kesadaran masyarakat di bidang hak kekayaan intelektual. Di samping itu, apresiasi yang positif dari anggota masyarakat juga terlihat dalam wujud pendaftran karya-karya intelektual mereka.

Contohnya saja tingginya tingkat pembajakan optical disc tidak hanya mengkhawatirkan pihak pemegang hak cipta, melainkan juga Pemerintah. Walaupun peraturan perundang-undangan mengenai hak cipta yang tersedia pada saat ini relatif sudah cukup memadai mengatur mengenai hal yang berkaitan dengan pendayagunaan optical disc, koordinasi dengan semua pihak yang berkompeten perlu lebih diintensifkan guna menekan tingginya produk hasil bajakan yang pada saat ini beredar di masyarakat luas.

Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan yang terprogram dengan baik bagi berbagai pihak masih perlu terus ditingkatkan. Di samping itu, langkah-langkah yang bersifat lebih konkrit perlu segera dipersiapkan dan ditindaklanjuti secara sistematis.