Microsoft 'Sulap' Kulit Manusia Jadi Layar Sentuh

Di masa depan, tak menutup kemungkinan manusia hanya perlu menekan telapak tangan atau lengannya sendiri untuk melakukan panggilan di ponsel. Cikal bakalnya sekarang sudah ada, yakni teknologi yang dinamakan Skinput.

Skinput (Skin Input) yang dikembangkan Microsoft bersama Carnegie Mellon University di Amerika Serikat ini, memungkinkan kulit manusia dijadikan media
touchscreen atau layar sentuh untuk menavigasi gadget.

Perangkat Skinput yang dikaitkan di lengan pengguna, mampu mendeteksi level suara yang terjadi kala kulit ditekan, sehingga mampu membedakan perintah yang diberikan. Sebuah proyektor mungil menampilkan layar di kulit pengguna.

Prototipe Skinput ini menggunakan teknologi nirkabel untuk mentransfer komando ke perangkat tertentu, misalnya ponsel, iPod sampai komputer.

Skinput bisa digunakan untuk mendeteksi lima lokasi input dengan akurasi 95,5 persen.

Namun teknologi ini masih dalam awal perkembangan. Sebanyak 20 relawan saat ini baru mengujicobanya, semuanya dilaporkan puas dengan kemudahan navigasi Skinput. Tampaknya Skinput termasuk teknologi yang cukup menjanjikan.

Game Online Bantu Anak-Anak Belajar Biologi

Pelajaran biologi pada anak-anak bisa dibuat asyik dengan game yang satu ini. Game besutan Red Hill Studios ini mengajarkan anak-anak mengenal ekosistem, juga makhluk hidup di dalamnya.

Bernama Lifeboat to Mars, game simulasi ini siap membantu para guru dalam proses belajar tanpa memungut biaya asalkan terkoneksi dengan internet.

Petualangan dalam game dimulai dengan sebuah misi luar angkasa menuju planet Mars. Tugas pemain ialah, membangun ekosistem dalam kargo, yang berisi mikroba, tumbuh-tumbuhan dan binatang.

Pelajaran yang bisa didapat termasuk, mengenal jenis-jenis tumbuhan dan tanah di mana mereka bisa hidup. Selain itu pemain juga dites pengetahuannya tentang kloroplas. Secara garis besar, Lifeboat menawarkan permainan yang menarik dan pembelajaran yang interaktif.

Bagi para guru yang ingin memakai game ini dalam kurikulum mereka, sebuah pedoman akan disediakan dalam situs PBS Kids Go mulai Maret 2010.

Lulusan TI Banyak yang Mengecewakan

Banyak calon pelamar kerja di bidang teknologi informasi (TI) yang punya nilai akademis bagus. Namun anehnya, para pelamar ini banyak juga yang dianggap belum mampu menjawab kebutuhan perusahaan.

Fakta ini terungkap dalam ajang kesempatan pencarian kerja yang di gelar JobsDB Career Expo 2010 di Sasana Budaya Ganesha, Tamansari, Bandung.

"Banyak pelamar tidak seperti yang kita harapkan. Kita sering kecewa," ungkap Ahmad Bagus Santoso,
Human Resource Departement PT Indocyber Global Teknologi.

Dijelaskan oleh Bagus, demikian ia akrab disapa, kekecewaan perusahaan disebabkan banyaknya pencari kerja yang hanya bagus secara akademis. Namun saat diuji pengetahuan dasarnya, justru banyak yang tidak bisa.

"IPK (indeks prestasi)-nya tinggi, bagus secara kualifikasi. Tapi saat ditanya hal yang dasar, yang menurut kami mereka mengusainya, mereka tidak bisa. Dan banyak yang seperti ini," demikian katanya.

Dari hasil analisanya, faktor ini disebabkan mutu lulusan perguruan tinggi yang cenderung instan. Kurikulum yang ada di kampus sering kali tidak mengikuti kebutuhan industri, khususnya untuk bidang TI.

"Mungkin karena mereka sekarang cenderung instan, jadi saat ditanya hal yang sangat dasar mereka tidak bisa menjawabnya," lanjut Bagus.

Dalam pameran tenaga kerja kali ini, ada sekitar 70 perusahaan yang ikut serta. Pada hari pertama, ajang ini dihadiri oleh 5.000 pencari kerja. Ajang ini sendiri berlangsung di Bandung hingga Minggu (17/1/2010).